hangat mendekap belaian itu
belaiannya terasa
merasuk dalam jiwa
dari lelaki setengah baya
terpatri tak kan ku khianati
berharap deras bagai hujan
berikan masa depan
tuk mengganti dosa diri
belaian yang seharusnya
tak pernah kudapat
belaian itu seakan menjauh
tak peduli
meski butuh diri ini
gemerlap duniawi di sana
tlah butakan matanya
lupa ada jiwa yang butuh dirinya
sebuah mutiara
yang tlah dilahirkannya
yang belum jelas masa depannya
(Riski Ananda))